Minggu, 07 November 2010

My First Love (5)


“kenapa loe bengong kaya gitu?! Jelek banget tu mukanya!” kata Yudha.
“ga, gue ga kenapa-napa Yudha...” Winda.
“nah kita dah nyampe!” Yudha.
“ini kan?”  belum selesai Winda Yudha menarikk tangan Winda.
“ahahaha... makan! Gue laper banget tau! Mbak!” katanya.
“iya tuan, ada yang bisa saya bantu?” pelayannya.
“aku mau menunya dong!” Yudha.
“silakan..” pelayan itu.
“loe mau apa Winda?” Tanya Yudha sambil liatin menu-menunya yang ada di sana.
Winda Cuma bengong.
“eh cewek jelek! Loe mau apa?” yudha.
“ha? Apa?” Winda celingukan.
“ngayal apaan sih loe? Dasar cewek aneh!” Yudha.
“gue mesen siomay aja!” Winda.
“sama mba!” Yudha.
“kalo begitu tunggu 15 menit ya...” pelayan.
“kalo bisa 5 menit aja deh mba! Hahaha becanda...” Yudha ngelucu.
Pelayan itu Cuma senyum aja. Suara hp Yudha tiba-tiba bunyi.
“halo, iya! Nanti seh kalo gue ada waktu ama gue ya! Gue lagi jalan nih ma cewek! Oh ya lah! Sip, bye...” Yudha menutup telphonenya.
“siapa?” Tanya Winda.
“bukan urusan loe! Ga penting!” Yudha jutekin Winda.
“rese!” Winda.
Tapi Yudha ga peduli sama sekali. Makanan pun datang.
“selamat menikmati...” pelayan.
“ya.” Yudha.
“aaaaaaaaaaa......” teriak Winda.
“makanannya ada sambel ya? Sini tuker sama gue!” kata Yudha sambil mengambil piring Winda dan memberikan miliknya ke Winda.
“loe ko tau?” Winda.
“ga penting! Ayo makan! Cepetan!” bentak Yudha.
Winda hanya heran ada sesuatu yang aneh dari Yudha. Rasanya Yudha dah kenal Winda lama. Semua ditauin. Mereka pun makan. Dalam beberapa menit mereka selesai makan.
“pulang yuk!” Winda.
“ya lah! Siapa yang mau ampe malem di sini!” Yudha.
“dasar!” Winda.
“apa? Mau gue tinggal disini?!” bentk Yudha.
“bisa ga sih loe ga bentak-bentak gue?!” Winda.
“alah! Banyak omong loe!” katanya.
“gue ga tau harus ngomong ama sama loe!” Winda.
Mereka pulang.





“siapa sebenernya Yudha itu? Kenapa dia tau banyak soal gue? Dia siapa? Seharusnya gue ga terlalu mikirin itu! Gue masih punya banyak pr yang harus gue kerjain! Tapi gimana si Raka ya? Dia lagi ngapain ma Inez? Gue ga mau kalo sampe Inez dapetin Raka. Gue suka sama dia! Seharusnya dia tau!” katanya Winda si dalam kamar sendirian sambil memandangi  dirinya di kaca.
“WINDA! WINDA!” teriak seseorang dari pintu depan.
“bentaaaaaaaarrr!!!!!!!!” jawab Winda.
Winda pun turun dari kamarnya.
“Yudha? Ngapain loe? Ga pulang?!” Tanya Winda.
“ni, gue punya hadiah buat loe. Soalnya loe dah nganterin gue makan tadi!” kata Yudha sambil menjulurkan sebuah tas warna pink.
“apaan ni?” Winda.
“liat ampe kamar aja! Bye....” Yudha.
Winda pun pergi ke kamarnya.
“Yudha kasi apaan sih?” kata Winda sendiri dikamarnya.
Winda membuka bungkus itu.
“ya ammpun! Blouse merah yang gue liat di mal adi! Yudha! Dia ko tau ya? Ya ampun anak itu!” katanya sambil senyum-senyum sendirian.
Hari berlalu datar-datar aja.




Esok paginya....
Winda turun cepet-cepet buat sarapan.
“pagi ma...” winda.
“pagi... oh y, nanti kamu berangkat bareng sama Yudha ya?!” mama.
“apa? Terus Inez gmna ma ka Windi?” Tanya winda.
“Inez katanya dijemput Raka, kakakmu dijemput ma pacarnya. Nanti mama pergi soalnya... makanya kamu sama Yudha.” Jelas Mama.
“apa? Inez sama Raka?!” Winda.
“iya! Kenapa?” mama.
“ga kenapa-kenapa.” Winda.
Tok, tok, tok.
“tu pasti Yudha! Sana buka pintunya.” Mama.
“iya...” Winda.
Winda pun pergi ke depan untuk membukakkan pintu. Winda pun membuka pintunya.
“Raka?!” Winda.
“Winda!” Raka.
“loe cari Inez ya?!” kata Winda dengan jutek.
“i...i...iya...” kata Raka gugup.
“Inez! Sini! Raka udah nunggu nih!” teriak Winda memanggil Inez.
“ya...” terdengar suara Inez.
“tuh!” Winda.
“yuk Raka!” Inez.
“hmmm yuk! Bye Winda...” Raka..
“bye.” Katanya jutek karena sebel kenapa harus Inez yang dijemput ma Raka.
Setelah Raka pergi sebuah mobil pun berhenti didepan rumah.
‘pasti Yudha’ katanya dalam hati.
“Winda...!” panggil Yudha dari kejauhan.
“eh Yudha,..” kata Winda sambil tersenyum.
“gimana? Kamu suka blousenya? Aku beliin kamu soalnya aku tau kamu pasti suka ma warna itu...” kata Yudha.
“ya ampun hamper aja gue lupa, makasi banyak ya Yudha. Aku suka banget! Hehe” Winda.
“bagus deh! Yuk berangkat. Nanti telat” ajak Yudha.
“ya, aku pamit ma mama dulu ya?!” Winda.
Winda pun kedalam untuk pamit ke mamanya.
“yuk!” Winda.
Mereka berdua pun berangkat kesekolah. Sesampainya disekolah. Banyak banget anak-anak cewek yang keluar dari gerbang sekolah Cuma buat liatin mobil yang dinaikin ma Winda.
“kenapa tuh anak-anak pada gila ya? Tumben mereka liatin gue kaya gitu!” Winda keheranan.
“ga tau tuh! Aku tinggal ya, aku juga sekolah nih! Bye Winda, baik-baik disekolah ya...” kata Yudha penuh perhatian.
“hmm ya, kamu juga ya Yudha... bye...” balas Winda yang agak heran kenapa Yudha kaya care banget ma dia.
Winda pun berjalan masuk kesekolahnya. Banyak banget cewek yang bisik-bisik habis Winda turun dari mobil Yudha. Salah satu siswi pun berkata.
“Winda loe ko bisa dianter ma Yudha sih?!” Tanya Devi.
“aaa...apa? hmmm gue cepet-cepet nih, dah dulu ya... bye..” kata winda sambil berlari.
Sambil berlari dia berkata, “apa-apaan sih anak-anak?! Ih tau Yudha lagi? Yudha tu siapa?!”.
Tiba-tiba seseorang mencegatnya.
“Windaaaa... ya ampun! Ko bisa dianter ma Yudha? Dia kan anak sebelah yang jago maen basket, pinter banyak deh! Beruntungnya jadi loe ya! Gue mau!” kata Putri.
“apa? Yudha?!” Winda.
“iya, Yudha!” Putri.
“mama gue yang nyuruh!” Winda.
“ya ampun! Jangan-jangan kamu mau dijodohin lagi sama mamamu!” kata Putri.
‘ih loe apa sih?! Ga kali! Udah jangan omongin dia lagi! Pusing gue!” Winda.
“iya, ya...” Putri.
Sebelum sampai Winda dicegat lagi.
“winda, lo ko...” belum selesai Tara bicara Winda menjawab.
“apa Yudha? Sorry gue cepet-cepet! Bye Tara!” Winda berlari.
Sesuatu pun terjadi, Winda menabrak Raka. Pujaaan hatinya.
“Winda, loe ga papa?” Tanya Raka.
“ha? Ga papa ko...” kata Winda.
“biar aku anter ke kelas ya?” ajak Raka.
“ha? Apa?” Winda gugup seketika.
“ah ayo, aku anter.!” Kata Raka sambil menggandeng tangan Winda.
‘ya ampun Tuhan! Tangan due dipegang ma Raka... duh senengnya. Berharap banget kelas masih jauh dari sini. Aku mau lama-lama sama Raka’ katanya dalam hati.
“nah ayo taruh tasnya...” Raka.
“yaaaahh udah ya?” Winda.
“maksud kamu apa?” Tanya Raka.
“a? Ga, ga kenapa-kenapa!” jawab Winda.
“ya udah, aku tinggal dulu ya...” Raka.
“yaaa.......”.

Setelah itu seklah pun merlalu biasa-biasa saja.
Sampai akhirnya Winda pulang. Winda pun pulang tak disangka ternyata Yudha sudah menjemput Winda. Winda pun lari menghampiri Yudha. Tapi hal menyebalkan yang sring terjadi pada winda terjadi lagi, seseorang membawa balok sambil berlari dan tak sengaja menggores siku Winda. Yudha pun keluar dari mobil dan menyelamatkan Winda.
“Winda? Kamu ga papa?” Tanya Yudha perhatian.
“hmmm ga papa...” Winda.
“ga kenapa apanya? Ayo sekarang kita kedokter. Nanti kamu infeksi. Cepet!” Yudha.
“iyaaaa...” Winda.




Sesampainya di rumah sakit siku Winda pun diobati dan mereka pulang.


bersambung...

Minggu, 24 Oktober 2010

Tahun Ajaran Baru ( chapter 11 )

Amanda: eh apaan loe?
Steven: loe tuh! nyadar dong jadi babu..
Jocelyn: Steven jelek! weee.. Manda kabur!
Amanda dan Jocelyn pun kabur
Steven: heh Jos! Ngapain loe kabur? kelas loe tuh disini!
Jocelyn berhenti dan berkata: oh iya! sialan!
Steven: makanya! heh Manda awas loe ya!
Amanda: loe tuh! arrgghh
Steven: napa bu?
Jocelyn: damaii!
Steven & Amanda: Damai! Damai! ogah!
Jocelyn: hahahahaha
Steven & Amanda: apa loe ketawa?!
Jocelyn: tuh kan. cie, cie...! Cupid sedang beraksi!
Steven & Amanda: Jos!
Jocelyn pun lari plus dikejar Steven ma Amanda.
Mereka pun lari-larian, loncatin meja, kursi...
Tiba2 anak bannya yg lain datang.
anak2: eh ada acara apaan nih?
Steven & Amanda: DIEM!
Cody: waduh parah!
Mereka melanjutkan perkelahian.
Justin: Amanda...
Amanda tiba2 berhenti dan terjatuh.
Justin: AMANDA!
Justin berlari untuk menghampiri Amanda.
Justin: Manda loe ga papa kan?
Amanda: aduhh
Justin menggendong Amanda dan membawanya ke UKS.
Anggota band yg lain dan Jocelyn: cie, cie...
(kecuali Steven)
Steven: apaan sih kalian?! DIEM! (tampang kesel)
Jocelyn: ada orang yang terbakar cemburu nih!
Steven: Jocelyn! apaan sih loe?
Jicelyn: Justin pergi gi, kasian tuh Amanda.
Justin pergi.
@UKS
Justin: yah! Gak ada yg tugas nih! Terpaksa gue yang obatin loe. Sini kaki loe..
Amanda: ga papa nih?
Justin: Ga papa...
Amanda: thanks ya...

....
Justin: kalo gitu gue tinggal ya..
Amanda: iya.
Justin: bye... (sambil senyum)
_______________

Amanda: Steven ko ga keliatan ya? Ih ngapain juga gue cariin dia?! aah peduli amat!
Amanda menengok kekanan dan kekiri liatin Steven. Bukannya ketemu Steven, malah ketemu kumpulan orang depan mading.
Amanda: misi, misi.. ada apaan nih?
Jocelyn tiba2 nongol.
Jocelyn: mau ada camp! ikut ga? ikut ya?!
Amanda: apa? camp?! Mau banget!
Jocelyn: bener?
Amanda: BENER!
Jocelyna; janji ya?
amanda: iya...
jocelyn: sip deh!
Stevenpun datang...


bersambung...

Rabu, 06 Oktober 2010

Tahun Ajaran Baru ( chapter 10 )

Mereka pun diam...

Jocelyn: gue ga pernah ngira kalo gue bakalan ditembak sama dua cowok! Ya ampun tuhan. Tolong gue. Gue harus ngapain? Gue harus pilih siapa? Mike, cinta pertama gue. Atau Kevin, cowo yang belum gue kenal banget tapi dia tiba2 nembak gue gitu Aja. Ya ampun, kenapa dunia jadi seribet ini sih rasanya? Tolong!
Amanda: loe ga papa kan Jos? Ko ampe Kaya gitu sih? Ga cerita2 lagi. Oh ya, gimana kemaren sama Kevin? (sambil bisik)
Jocelyn: menyenangkan, tapi menyebalkan. Ancur deh Manda!
Amanda: ha???! Maksud loe?
Jocelyn: aku SMS loe ya. Ambil sana hp loe! Cepet.
Amanda: sabar Jos! Ko gitu bngt sih loe.
Jocelyn: maaf, maaf. Hehe
Amanda mengambil hpnya sambil nunngu SMS Dari Jocelyn yg lagi duduk disebelahnya.


Jocelyn
- tau g? Kmren gue dtmbk ama Kevin!
Amanda
- apa? Serius loe? ampn dah!
Jocelyn
- iya! Gila. Gue hrs ply yg mna nih Manda?
Amanda
- yih! mana gue tau!
Jocelyn
- ayo dong bantuin gue... Pliss
Amanda
- hmm gmna ya? Loe sekarang sukanya ama siapa dulu?!
Jocelyn
- nah itu dia masalahnya! Gue ga tau gmna prsaan gue skrng!
Amanda
- gmna mau Bantu kalo yg gue bantu belum bsa bantu hatinya sndiri?
Jocelyn
- MANDA!
Amanda
- IYA!

bersambung...

Selasa, 05 Oktober 2010

Tahun Ajaran Baru ( chapter 9 )

Kevin: kalo gitu gue jemput jam 5 ya?
Jocelyn: iya deh.
Kevin: sampe ketemu nanti...
Jocelyn: iya.. (senyum)


jam 4 sore.
Jocelyn: aduh pake baju apa ya? yang ini? ga ah! yang ini? iihhh ga banget deh! kalo yang ini gimana ya? warnanya jelek ah! aduuhhh aku BINGUNG! gimana nih? dah mau jam 5 lagi. ayo Jocelyn! cepet!
setelah 15 menit Jocelyn selesai memilih bajunya.
Jocelyn: akhirnya! dapet juga yang srek ama gue! hahahaha siap2 ketemu Kevin! (penuh dengan rasa gembira) {Jocelyn memakai jeans, kaos putih, sepatu keds, dan tidak lupa dengan aksesori yang lain}


Didepan rumah terdapat mobil yang sudah parkir.
Jocelyn: aduuhhh!!! pasti Kevin! gue jadi grogi gini, mampus gue!


Kevin datang.
tok,tok,tok.
Jocelyn membuka pintu.
Kevin: ya ampun Jocelyn! cantik banget kamu!
JOcelyn: makasi... (malu2)
Kevin: siap?
Jocelyn: siap!


Ditengah jalan.
Kevin: kamu cantik banget deh hari ini..
Jocelyn: makasi.. hehe jadi G-R nih!
Kevin: ga usah G-R. kamu emang cantik.

setelah itu mereka sampai di sebuah cafe.
jocelyn: kita mau makan disini?
Kevin: iya. kenapa?
Jocelyn: ga kenapa2 ko..
Kevin: ya udah, yuk masuk!

mereka makan dah sesudahnya makan...
Kevin memegang tangan Jocelyn.
Kevin: aku ga tau kaya gimana perasaanku. tapi dari awal aku ketemu kamu. aku rasanya udah suka deh sama kamu... kamu mau kan jadi pacarku?
Jocelyn: Kevin, aku boleh kan minta waktu buat jawab pertanyaan kamu?
Kevin: iya..
Jocelyn: aku butuh 3 hari.

.........



@ Rumah Amanda
Esok Paginya..
Amanda: Hah? Gue koq bs disini? Perasaan gue lg jlm plg sm Justin deh? Kita kn hbs mkn di Lollypop Café?
Mama: Manda, km udh bangun?
Amanda: Udh ma! Ma, syp yg gendong Manda ksini?
Mama: Yg gendong km itu…. Justin!

Amanda: Apa Justin? Berarti dy liat gue tidur dong?? Noooo
Mama: Hahaha…. Y udh cepetan siap2!
Sekitar 20 menit kemudian Manda pun sdh siap utk berangkat ke sklh.
Amanda: Ma! Manda pergi sekolah ya!
Mama: IYa….

Tepat pukul 8 krg 10, Manda sampai d sklh dan berpapasan dengan Justin…
Amanda: Emm... Thx ya utk kemarin, sry ngrepotin..
Justin: Hmm... iya, gpp koq, btw lo tw dr syp klo gue gendong lo?
Amanda: Mama gue!
Justin: Ohhh, oh ya! lo mkn apa sih? koq berat bngt?
Amanda: Sialan loe! badan kecil gni lo blg berat!
Justin: eh! gue jujur!
Amanda:Ya makan nasi lah!

Steven pun menguping dr blkg tembok....
Steven: Apa? Justin gendong Amanda? (gumam)

Steven pun menghampiri Amanda...

Steven: Heh! Mana jaket gue?
Amanda: Mampuss.....
Steven: Knp?
Amanda: Gue lupa bawa.. hehehe
Steven: Heh! Gue kan sdh suruh lo balikkin hari ini!
Amanda: Tp gue kn lupa!
Steven: Pasti otak lo lg penuh sm Justin y? Pangeranmu itu lohh...
Sampe gk ada celah buat jaket gue?
Amanda: Heh! Jgn asal nuduh2 ya! Gue itu bener2 lupa!

Jocelyn yg sdg lewat pun mendengar perdebatan mereka...
Jocelyn: Eh! Udh dong! Diliatin org tau!
Amanda: Ini ni Jos... Main nuduh!
Jocelyn: Eh, loe jgn asala nuduh2 ya!
Steven: Org beneran koq! Asal lo tau ya! temen loe itu udh gila, gara2 kemarin digendong Justin!
Jocelyn: Apa Justin Bieber? Si kakek itu, Oh My God!
Manda! Lo mw digendong sm kakek2? Ihhh!
Amanda: Enak aja Justin Bieber dblg kakek2! Itu cuma gosip aja tw, mereka sirik ma Justin!
Steven: Jos! lo telmi bngt deh! Yg gue mksd itu Justin yg itu itu loh! (smbl nunjuk Justin yg sdg memainkan hpnya) bukan Justin Bieber.
Jocelyn: Oh.. hehe
Btw, lo! (nunjuk Steven) gue gk suka lo ngebentak temen gue!
Steven: Oh! Gituu... Tp asal lo tw, dy duluan! dy ingkar janji sm gue!
Jocelyn: Janji apaan?
Steven: Dy bkl nyuci jaket gue yg kena tumpahan fanta itu n kembaliinya hari ini!
Amanda: Eh! sejak kpn itu jd perjanjian ?!?!
Steven: Sejak td!
Jocelyn: Aneh lo! Br pertama x gue ktemu org kyk lo!
Steven: Itu karna gue 'Unique'... One-of-a-kind!
Jocelyn: Ihhh... syp blg? Org kyk lo dblg one-of-a-kind? Ihh Unique? Mata orang yg blg lo 'unique' udah rabun x?
Amanda: Btul tuh JOs!
Steven: Sialan! Heh! lo berdua gue ksh hukuman, jd babu gue and anak2 band lainnya slama seminggu! Deal?
Amanda n Jocelyn: Apa? BABU? No Wayyy
Steven : Pokonya gue gk mw tw! Nih bawain tas2 gue! Anter ke kelas gue ya! 8b!
Amanda: Eh! enak aja!
Jocelyn: Woy! ambl nh tas lo!
Steven: Byeee.... gue tunggu di kelas!
Amanda: Sialan!

Jocelyn dan Amanda pun sampai di kelas 8B...
Steven: Hahaha! Babu2 akhirnya kalian nyampe juga? kok lama bngt? lain x gue ksh wktu 10 menit!
Amanda: Eh! kita tadi tuh ud cepet2 ya!
Jocelyn: Btul tuh! Nah! yg jd mslh itu, tas lo! Isinya apaan sih?
Amanda: Batu x Jos!
Jocelyn: NIh! Ambl tas lo!

Jocelyn pun melempar tas Steven yg diikuti oleh Amanda.

Steven: Ngapain lo lempar2 tas gue?
Eh! Tas gue ini isinya brg2 berharga tau! Baju gue utk manggung!
Lgian kalian jd penbantu koq gk sopan bngt sih?
Amanda: Biarin!
Jocelyn: :P

Bersambung.... .

Tahun Ajaran Baru ( chapter 8 )

Amanda - Justin

Amanda sdg menunggu supirnya karena nggk jd k rumah Jocelyn. Tiba2 Hp Amanda bergetar...

One Message Received
From: Pak Made
Maaf non, hari ini saya tdk bs jmpt non karena ban mobilnya kempes ditengah jln... Non pulang sama temennya aja ya...

Amanda: Aduhh! Gue me pulang sm syp nih? Sklh ud mulai sepi..
Justin: Sama gue aja! Gue lg bw mobil koq!
Amanda: JUstin?? Lo blm plg? Gue kira udh.
Justin: Hehehe... Buku Biologi gue ketinggalan
Amanda: Dasar!
Justin: Jd gmana? Mw bareng gue nggak?
Amanda: Hmmm.... Boleh deh! Drpd gue pulang sendirian
Justin: Sip! Btw, rumahmu dmana?
Amanda: Jln. Cempaka II Komplek Mawar I no 12
Justin: Oh, rumah gue jg di Jalan Cempaka, tp komplek Melati II
Ya udah cepet naik!

Amanda pun naik ke mobil Justin...

Amanda: Mobil apa nih?
Justin: Honda Jazz...
Amanda: Oh... Btw, ini mobil lo sendiri?
Justin: Iyaa
Amanda: Wuihh! Hebat lo udh pny mobil sendiri, pdhl br kls !
Justin: Ya dong! Gue gitu loh! Mama gue jg beli mobil ini karena terpaksa,drpd mama gue capek nganterin gue ke tempat latihan band terus, mendingan gue yg bawa sendiri, jd gk ngerepotin...
Amanda: Hah Band? Lo punya Band? Apa namany?
Justin: Gk usah sampe sgitunya x!
Amanda: Iya, iya
Justin: Iya gue punya band, anggotanya Ken, Kevin, Steven, Wliam and Cody. Ya bkn band beneran sih, cm utk main2 aja klo gk ad kerjaan.... Oh ya, nama bandnya KAPO! Keren gk?
Amanda: Hmmm...Keren!

Tiba2 perut Amanda bunyi....

Amanda: Td siang kn gue blm mkn! Pantesan perut gue bunyi (batin Amanda)
Justin: Suara apaan tuh barusan?
Amanda: Suara perut gue... hehe
Justin: Pasti lo blm mkn kn?
Amanda: Iya.. Hehe
Justin: Yaudah, kita mkn dl yuk ditempat langganan gue sm anak2 band..
Amanda: Boleh! Nama Cafenya ap?
Justin: Lollypop Cafe
Amanda: Hahaha.. Namanya lucu!
Justin: Emng!

Justin pun memakirkan mobilnya di tmpt parkir Lollypop Cafe

Justin: Ayo Manda! Kita udh nyampe...

Mereka pun masuk..

Amanda: Woww!!
Justin: Yuk duduk di situ!
Amada: Oke

Tanpa mereka sadari Steven sedang ada dsitu dan memperhatikan mereka berdua...

Steven: Kok hati gue panas bngt ya ngeliat mereka berdua? Apa jangan - jangan.....
Nggak, nggak,nggak! Gue gk boleh suka sm dy!
Aduh! mendingan gue pergi dr sini aja deh! Sblm gue gila! (gumam)

Back 2 Justin n Amanda

Justin: Lo mw pesen apa?
Amanda: Hmm... apa y? Yg enak disini apa?
Justin: Bnyk sih, tp gue plg suka Triple Wafle with Ice-Creamnya sih...
Amanda: Hmm... kedengarannya enak tuh! gue itu aja deh!

Justin pun memanggil pelayan...

Justin: Mbak! Triple Wafle with ice-creamnnya dua!
Mbak: Size apa y mas?
Justin: Emm... Medium aj deh!
Mbak: Minumnya apa?
Justin: Ice Cappuccino satu! Lo apa Manda?
Manda: Gue Air putih aja deh! Simple...
Justin: Berarti Ice Cappuccinonya satu sm Aqua satu y Mbak!
Mbak: Ok, Silahkan dtunggu pesanannya...

Tdk lama kemudian, pesanan mereka dtg..

Amanda: Mmm… Keliatannya enak tuh!
Justin: (senyum)
Amanda: Wuih! Lo gue gk slh ngikutin lo! Ini enak benerr
Justin: Gue gito loh! Hebattt
Amanda: Nyesl gue muji lo! Narsisnya tingkat tinggiiii
Justin: (cengengesan)
Amanda: Apa?!?!
Justin: Gk papa koq!

15 menit kemudian….
Justin: Lo udh selesai kn?
Amanda: Udh!
Justin: Ya udh yuk! Kita bayar trs gue anterin lo plg…
Amanda: Ya ampunnn! Gue lp dompet gue ada di tasnya Jocelyn!
Justin: Loh? Koq bs?
Amanda: Iya! Td gue titip ke dy! Gmana dong Justin?
Justin: Tenang aja gue yg bayar, karena gue yg ngajak lo ksini…
Amanda: Thx Justin, lo emng the best deh!

@ Mobil
Amanda yg kecapekan pun tertidur, ketika sdh sampai ke rumah Amanda, Justin tdk tega utk membangunkan Amanda, jd dy menggendong Amanda ke kmrnya…

Bersambung... .

Senin, 04 Oktober 2010

Tahun Ajaran baru ( chapter 7 )

William: woii! bengong kenapa loe?!
Steven: ga, ga kenapa-kenapa ko.
William: jangan2..
Steven: apa sih loe! dibilangin juga!
William: iya, iya.. galak amat sih!



Jocelyn: Amanda, gimana dong? gue terima dia apa ga?!
Amanda: kalo gue saranin loe ya. sebaiknya loe ikutiin kata hati loe. itu lebih baik. soalnya kalo ga nanti kamu salah ambil keputusan lagi kan sayang Jos.
Jocelyn: hmmm gitu ya? tapi kalo dipikir-pikir ggue rasanya udah ga ada rasa suka deh sama Marcello. gue udah suka sama orang lain.
Amanda: Kevin ya?
Jocelyn: ga tau juga nih! AAAAAAAAAAA!!!!!!!!!! rasanya gue hampir gila kalo kaya gini terus.
Amanda: sabar ya Jos.. (senyum)




======>
 bel pulang.

steven menghampiri Amanda.
Steven: inget ya, cuci tuh jaket gue. sampe bersih pokoknya!
Amanda: iya! ga usah bawel deh loe!
Steven: weeee
Amanda: apaan sih loe! dasar jelek!
Steven: loe tu yang jelek!
Jocelyn datang dan melerai mereka berdua.
Jocelyn: kalian ini ya kaya anak kecil aja loe. apaan sih kalian?!
Amanda: in nih!
Steven: loe apaan sih?! sebel deh gue sama loe!
Jocelyn: UDAH! Amanda, loe kerumah gue sekarang ok?
Amanda: (mengangguk)



Jocelyn: loe tuh kenapa sih sama Steven? berantem aja kerjanya. ga bisa ya sehari damai?
Amanda: ga!
Jocelyn: dasar kalian berdua. sama.
Amanda: apa maksud loe ngatain gue sama kaya si Steven itu? ga kaleee!!!
Jocelyn: orang emang sma ko! hehe
Amanda: udah. gue ga mau lagi omongin soal dia. titik!
Jocelyn: koma.
Amanda: eh!
Jocelyn: apa ha? mau apa?
Amanda: idihh apaan sih loe.
Tiba-tiba.
Kevin: Jos, loe hari ini ada acara?
Jocelyn: hmmm ga. kenapa?
Kevin: jalan yuk?!
Amanda: eheemmm
Jocelyn: oh ya gue lupa. gue ada yang mau diomongin sama Amanda.
Amanda: ga papa ko. besok aja kan bisa. kamu jalan aja sama Kevin. ya?
Jocelyn: hmmm
Amanda: aahh lama! udah dulu ya. bye semua. baik2 Vin!
Kevin: (senyumm)
Jocelyn: jadi kita....

bersambung...

Tahun Ajaran Baru ( chapter 6 )

Amanda duduk sendirian sambil nangis. (sedih karena Marcello nembak Karina, dan sedih juga karena harus nyuci jaketnya si Steven.)
Cody menghampiri.
Cody: Manda loe kenapa? loe sedih ya gara2 Steven suruh loe cuci jaketnya?
Amanda: Cody! apaan sih loe? iihhh siapa juga?
Cody: terus kenapa kamu nangis?
Amanda: bukan urusan loe.
Cody: kalo loe emang mau cerita, cerita aja. ga papa ko...
Amanda: ya deh kalo gue berminat.
Cody: kamu udah makan?
Amanda: belum, ga nafsu makan gue.
Cody: ya udah. gue tinggal dulu ya.
Amanda: (senyum).


Steven: ngapain lo sama Amanda?
Cody: ga ko.
Steven: gue tanya!
Cody: Steven apaan sih?!
Steven: terserah!
Cody: iihh Steven marah.
Steven: diem!
Ken: diem! kalian. ribut deh!


sesampainya di kantin mereka makan. Disisi lain Jocelyn ditembak sama Mike, tapi belum ngasi jawaban yang pasti.
Jocelyn menghampiri Amanda.
Jocelyn: Manda, muka loe ko pucet? tu jaket siapa lagi yang loe bawa?
Amanda: loe tanya  gue? gue mau bilang ya. muka loe tuh juga pucet tau. oh ini? ini punyanya si Steven.
Jocelyn: apa ko bisa?!
Amanda: ini gara2 Marcello gue jadi dapet bonus cuci bajunya si Steven tuh!
Jocelyn: gue juga. tau ga gue ditembak sama Mike, tapi kali ini. gue ga begitu yakin sama perasaan gue. gue tuh masih suka atau ga ya sama Mike.
Amanda: aahh kita senasib Jos.



Steven: ya ampun rasanya gue suka deh sama dia..


bersambung...

Tahun Ajaran Baru ( chapter 5 )

----> Amanda
Stlh menningalkan Jocelyn dan Mike berdua, Amanda pun pergi ke taman, namun justru dy melihat pemandangan yg dy tdk berharap utk lihat... ---> Marcello nembak Karina! (Marcello itu First Lovenya Amanda)

Marcello: Karina, sejak pertama kali lo msk sklh ibni, gue udh sk sm lo... gue sk sgalanya tentang lo.... Ok, mungkin gue bukan orang yg romatis, tp gue inigi ngomong sesuatu sm lo...
'Karina, gue Marcello suka sama lo!! Lo mau jadi cewek gue nggak?' Klo lo mau, lo ambil boneka teddy ini, tp.. klolo nggk mau, lo boleh buang boneka ini.... Jd, lo mau atau nggak?'

Karina pun menggambil boneka itu....
Marcello beharap cemas2...
Karina pun melempar boneka itu ke kursi taman...
Hati MArcello pun hancur berkeping-keping #lebay

Marcello: Jadi.. lo nolak gue?
Karina: Mana mungkin gue nolak lo, gue jg udh suka sm lo sejak ge pertama kali msk sklh ini...
Marcello: Tp lo lempar boneka itu
Karina: Ya ampun Marcel! Gue nggk butuh bneka itu, tp yg gue butuh adlh cinta lo, cinta yang tulus .... :)
Marcello: Serius?

Karina pun hanya menganggukan kepala

Marcello: Yeay!! Thx Kar... :)
Karina: Sma2

Marcello pun memeluk Karina

Dr balik pohon, Amanda sd tdk bs menahan airmatanya, iapun segera pergi dr taman itu menuju toilet namun, sialnya saat ddkt tangga, Amanda bertabrakan dgn Steven

Steven: Heh! lo jln gk bs liat2 ya? Liat nih! Jaket gue gue ketumpahan Fanta yg lo pegang itu!
Amanda: Sorry2, lagian lo sih! Ngapain berdiri dsitu? Ngalangin jl orang aja sih!
Steven: Heh! lo itu udh nabrak gue, bknnya minta maaf tp mlh marah2
Amanda: Yee... Lagian gue kn gk sengaja!

Steven pun melepas jaketnya dan melemparkannya pd Amanda, Amanda pun heran....

Amanda: Ngapain lo lempar jaket lo ke gue hah?
Steven: Pokoknya gue nggk mau tau! Lo harus cuci tuh jaket, dan kembaliin ke gue besok harus udah bersih!!
Amanda: Heh! Lo pikirlo bs seenaknya nyurug gue?
Steven: Tp lo td yg nabrak gue! Jd lo hrs tanggung jwb!
Amanda: Yadeh! Apa kata lo!

Amanda pun berlalu.....
Ia pergi ke toilet smbl mengumpat-ngumpat...

@MPH
Ken: Kantin yuk! Gue laper nih!
Kevin: Yuk!
Justin: Hehehe... yg ngajak dy nraktir!
Cody: Btul tuh Justin! Klo gk nraktir kt gk bkl mw turun!
Kevin n William: Stuju!
Ken: Ok, mumpun gue kemarin br dpt uang jajan... :)

Di tengah jln, mereka bertemu dgn Steven....

William: Weitzzz
Steven: Apa?
Ken: Napa tuh muka lo?
Kevin: Kyk baju blm disetrika!
Justin: Emngnya knp sih bro?

Steven pun menceritakan kejadian td...

Hahahaha... Teman2 Steven pun tdk dpt menahan tawa mereka..

Cody: Hari pertama udh dpt musuh!
Ken: Cewek lagi!
Steven: Ihhhh.... gue benci bngt dh sm tuh cewek! Mana itu jaket kesygan gue lg!!
Kevin: Benci sm Cinta beda tpis bro!
Justin: Hati-hati....
Steven: Whateverlah!
Ken: Ayo ke kantin! Td kburu bel msk!

Mereka pun sampai dikantin dan melihatt.....

Bersambung..

Tahun Ajaran Baru ( chapter 4 )

cowok...
Mike: Jocelyn, kamu ngapain?
Jocelyn: aa.. aku...
Kevin: siapa Jos?
Jos: Mike ini Kevin, Kevin ini Mike.
Kevin dan Mike cuma senyum doang.
Mike: tadi aku tanya, kamu ngapain?
Jocelyn: oh ga, aku tadi dari sana. heee
Mike: oh... lama ya ga ketemu..
Jocelyn: iya...
Kevin: eheeemmm.. (pura2 serak)
Jocelyn: Mike aku tinggal kekelas dulu ya. Takut banyak ketinggalan pelajaran  nanti. nanti kita lanjutin lagi. ok?
Mike: sip! bye Jos...
Jocelyn: bye... (senyum)
Kevin: Mike itu siapanya kamu?
Jocelyn: yihhh kenapa kamu? dia bukan siapa-siapa aku kok.
Kevin: fiiuuhh
Jocelyn: kamu ga papa kan?
Kevin: oh ga, ga papa.. (nyengir)
Samapai di kelas.
Guru: kalian kemana saja? lama sekali.
Kevin & Jocelyn; maaf bu..
Guru: cepet duduk!
...

Jam makan siang.
Pas Jocelyn ama Amanda duduk makan Mike dateng nyamperin Jocelyn.
Mike: hi Jos, hi Manda.
Amanda: hi! lama ya ga ketemu... gmna ama Jocelyn? ha? gmna, gmna?
Jocelyn: Manda! apa2an sih kamu?
Amanda: yyiihhh! apaan apaan. ga kenapa2 ko. (nyengir)
Jocelyn: mulai kan? sarapnya kambuh!
Mike: udah, udah... ko kalian jadi berantem sih?
Amanda: hehe
Mike: Amanda...
Amanda dengan cepat menangkap gerak gerik Mike.
Amanda: ok. gue pergi sekarang...
Jocelyn: Manda, Manda... yaaahhh gue ko ditinggalin sih?!
Mike pun memegang tangan Jocelyn.
dan....


bersambung.

My First Love (4)


Tok, tok... suara ketukan pintu yang diketuk oleh Winda. Seseorang tampak berjalan dan membuka pintu.
“hi, Winda ya?” sapa seorang anak cewek yang sebaya ama dia.
“iya, kamu siapa ya?” winda.
“aku Inez, aku bakalan tinggal disini beberapa waktu!” kata Inez sambil liatin winda.
“oh!” Winda cuek.
“winda...” panggil Inez.
“apa?”
“mulai besok juga gue bakalan sekolah bareng sama kamu!” kata Inez dengan semangat.
Winda Cuma terdiam sejenak dan kembali naik kekamarnya. Dikamarnya dia hanya berfikir apa yang bakalan terjadi kalo dia masuk bareng Winda. Anaknya cantik, rambutnya panjang sampe pinggang. Sedangkan dia? Rambut ukurang tanggung dengan poni dibawa kedepan. Beda banget sama penampilan Winda. Waltu pun berlalu dengan cepatnya. Pagi pun datang dan winda siap-siap buat sekolah.
“ma, Winda berangkat ya....” kata Winda sambil tersenyum.
“tante saya juga pergi ya....” kata Inez yang tepat berada di belakang Winda.
Dijalan Winda Cuma bengong. Sampai akhirnya dia memberanikan diri untuk berbicara dengan Inez.
“Inez, kamu dari mana sih?” Tanya Winda.
“aku... ak.. aku dari Bandung Win.” Kata Inez tergugup-gugup.
“oh, kamu sekelas ma aku juga?” Winda.
“iya, kenapa?” Inez.
“ga kenapa-kenapa ko...” winda.
Bebrapa menit kemudian Winda telah sampai di sekolahnya. Banyak murid yang sudah datang di waktu itu. Dan terlihat seseorang yang memegang stick drum memakai sepatu DC dan tinggi. Raka! Batin Winda merasa begitu aneh ketika melihat Raka. Winda mungkin suka pada Raka. Winda pun turun dari mobilnya. Semua anak-anak Phoenix pada liatin winda. Tapi bukannya liatin Winda mereka liatin Inez, yang mengikuti Winda dari belakang karena Inez ga tau jalan menuju ke kelasnya. Inez begitu cantik dengan dandanan yang super cute. Beda banget sama winda. Ga pernah mikirin soal penampilan. Mereka berdua menyusuri jalan dan tangga sampai akhirnya sampai di kelas 8A. Ga berhenti-hentinya anak-anak liatin Inez. Winda jadi kesel sendiri. Hal yang menyedihkan sudah terjadi padanya sejak dia bersama dengan Inez. Perlu sesuatu agar winda ga kalah ma Inez. Dandan yang luar biasa.
“Winda aku duduk dimana?” Tanya Inez.
“ga tau, cari bangku aja sendiri...” jawab Winda.
Seseorang lewat di depan kelas 8A. Raka! Perlahan dia membuka pintu dan berkata, “ Winda nanti kamu extra?” Tanya Raka.
“iya, kenapa?” Winda.
“hmmm ga papa. Cuma mau Tanya doang. Tu anak baru ya?” kata Raka.
“kenalin aku Inez. Aku temennya winda. Aku tinggal bareng sama dia.” Inez.
“ohh.. lam kenal ya. Aku Raka!” kata Raka sambil tersenyum.
Raka pun pergi.    
“Winda, dia kelas berapa sih?” Tanya Inez.
“tau! Tanya aja orangnya sendiri.” Jawab Winda ketus.
“Winda...” Inez.
“gue mau ke kelas sebelah.” Winda.
Winda pun meninggalkan Inez sendirian di kelas. Setelah pergi Raka datang ke kelas untuk menemui winda. Tapi tidak ada Winda di sana.
“eh Inez. Liat Winda ga?” Tanya Raka.
“ga, kenapa ya?” Inez.
“ga kenapa-kenapa. Maunya gue ajak dia jalan. Dianya ga ada...” kata Raka sambil nyengir.
“Winda belakangan ini sibuk. Dia pasti ga bisa deh. Gue boleh pergi sama loe?” Inez.
“hmmm maunya sih gue ngajak winda, tapi ga papa deh! Nanti ya jam 7 aku jemput.” Raka.
“ok!” Inez.
Winda melihat Raka yang baru keluar dari kelasnya. Dia hanya tidak habis piker, pertama kali Inez masuk dah langsung bikin Raka suka. Winda pun ke kelasnya.
“win, tau ga?” kata Inez.
“apa?” jawabnya pendek.
“gue nanti jalan ma Raka.” Kata Inez dengan penuh semangat.
Winda terdiam sejenak.
“oh.” Katanya datar.
Lengkaplah sudah Winda menjadi anak baru yang ga bisa dapetin Raka. Cowok yang dia suka. Sejak ada Inez dia kurang dapet perhatian ama temennya kalo pelajaran di mulai. Semua berlalu begitu hampa bagi Winda. Makan siang, pelajaran, semuanya.   
***
“sial tu Wimda! Apa sih tu anak! Raka! Gue suka ma loe! Kenapa loe ga ngajak gue aja?!” katanya.
Jam 7. Sebuah mobil berhenti di depan rumah Winda.
“tu pasti Raka!” teriak Winda.
Ting tong! Terdengar suara bel pintu depan rumah.
“bentar!” Winda.
Pintu pun di buka oleh Winda. Ternyata tebakan Winda tidak meleset. Raka..
“Winda?” Tanya Raka.
“ya, kenapa?” jawab Winda malas.
“loe sibuk apa sih?” Tanya Raka lagi kepada Winda yang terlihat sangat sedih.
“Raka!” Inez.
“eh Inez.” Raka.
“Winda jaga rumah ya... bye Winda!” Inez.
“gue tau!” Winda.
“bye Winda.....” Inez
Inez pun pergi meninggalkan Winda sendirian di rumah.
“sialan! Kenapa sih tu cewek?! Gara-gara dia berantakan semuanya! I hate ya! Semua hancur gara-gara loe! Gue suka ma Raka! Tapi ko loe yang diajak ngedate ma Raka! Awas loe ya!” marah Winda.
Setelah beberapa saat terdengar suara mama memanggil winda. Winda pun menghampiri mamanya.
“Winda mama minta tolong ma kamu tolong kamu ke mal beliin mama kue cokelat. Ok?” suruh mama ke winda.
“kue cokelat? Buat apa ma?” Tanya Winda pada mamanya.
“ada deh! Nanti liat aja deh!” Mama.
“ya deh...” Winda.
Winda pun pergi ke mal.
***
Sesampainya di mal.
“waduh, tu baju lucu banget! Gue mau... andai ada yang beliin itu buat gue..! haaa senengnya!” kata Winda sambil memandangi sebuah blouse yang emang bagus banget warnanya. Merah marun.
Winda pun mulai menelusuri mal untuk membeli kue cokelat yang di suruh mama. Setelah cukup lama berjalan dia lupa sesuatu.
“ya ampun! Mama aneh deh! Beli kue yang bagus kan di took kue ya?! Kenapa mal sih? Aneh.” Sesaat hp Winda berbunyi.
Winda, kamu jangan beli di took kue ya! Beli di mal aja. Ok?
“Mama? Ko aneh ya? Ada apaan sih?! Brrr....” keluh winda. Sesaat hpnya berbunyi lagi.
Nanti kalo liat cowok pake jaket item di sebelah toko kue itu kamu kasi ke dia ya... jangan bikin dia marah. Inget lho Winda!
“smsnya mama dari tadi aneh mulu! Kenapa sih? Cowok itu siapa lagi! Aaaaaaaa....” Winda.
Winda pergi ke tempat kie satu-satunya yang ada di mal itu.
“nah ini dia yang gue cari-cari dari tadi! Kue cokelat, i’m coming!” Winda.
Winda pum melihat lihat kue yang ada di depannya. Begitu banyak kue cokelat. Sampai-sampai dia bingung mau memilih yang mana.
“yang itu ah, ga! Ga yang itu! Yang itu... arghhh yang mana ya? Nah itu dia! Kue cokelat yang sempurna! Mba aku yang itu ya!” Winda.
“ni mba, harganya dua ratus enam puluh lima..” kata penjual kue cokelat itu.
“oke, ni mba..” Winda memberikan uangnya. Setelah itu dia keluar untuk melihat cowok yang di bilang mama itu.
“pake jaket item? Mana sih?!” bentak Winda.
“gue disini...” seseorang menjawab bentakan Winda.
“loe yang di bilang mama gue ya?” Tanya Winda sambil memandangi cowok itu.
“iya, kenalin nama gue Yudha!” dia menjawab sambil mengulurkan tangannya.
Winda membalasnya dan berkata, “loe siapa sih?!”.
“aku anaknya temen mama kamu.. Anggi.” Yudha.
“oh, tante Anggi! Anaknya kamu?” Winda.
“iya, Wind kan? Tante Rani banyak cerita soal kamu!” Yudha berbica lebih akrab.
“oh, nih kue cokelatnya! Susah nih gue carinya! Ambil!” Winda memberikan kuenya.
“apaan nih?!” Yudha membentak sambil mandangin mukanya Winda.
“udah gue bilang kue cokelat! Ambil!” bentak Winda balik.
“dasar cewek jutek!” Yudha.
“apaan loe! Loe tu cowok angkuh!” Winda.
“ah banyak omong loe cewek jutek! Sini!” ajak Yudha.
“sini apaan sih?! Jangan tarik tangan gue! Sakit tau! Eeeeh kamu ni ya!” Winda berusaha melepaskan tangannya.
“gue yang anter loe pulang! Mama gue pasti dah nunggu! Ayo!” Yudha.
“apa?!” Winda.
“jangan banyak omong ayo!” Yudha.
Winda ga berkata-kata lagi. Dia ga bisa nolah ajakan Yudha. Yudha manis banget. Orangnya tinggi, bibirnya merah, imut. Sempurna bagi Winda. Dan rasanya WInda dan kenal dengan muka yang ga asing lagi itu, tapi dia ga inget sama sekali. Ga kalah deh ma Raka. Di tengah perjalanan dia ngeliat Inez.
“Raka...” Winda.
“apa? Raka siapa?” Yudha kebingungan tapi dengan tampang serius.
“bukan siapa-siapa.” Jawab winda sedih.
“dia gebetan loe?” Tanya Yudha.
“bukan, dia bukan siapa-siapa gue.” Winda.
“ngaku deh ma gue. Gue kenal sama loe!” Yudha begitu serius.
“apa? Loe dah kenal gue?” Winda.
“ahhh ga! Gue salah ngomong tadi! Udahlah ayo pulang!” Yudha.
Winda Cuma diem. Perasaan gue kenal ma dia. Dia siapa ya? Yudha, Yudha. Aaahhh... Winda mencoba mengingat- ingat siapa Yudha. Tak terasa dia dah sampe di mobilnya Yudha.
“rasanya gue pernah naik mobil ini deh!” kata Winda.
“oh ya?” Tanya Yudha.
“iya, gue pernah deh rasanya!” winda.
“perasaan loe aja kali!” Yudha.
“iya kali ya! Gue aja baru kenal sama loe!” Winda.
“iya! Dan loe tu cewek nyebelin yang gue kenal!” Yudha.
“sialan! Emang loe ga nyebelin apa?!” winda.
“ga, loe tuh yang nyebelin!” Yudha.
“loe tuh!” Winda memukul lengan Yudha.
“eh mukul-mukul loe ya! Dasar ga berubah!” Yudha.
“ha? Maksud loe apa?” Winda bingung dengan perkataan Yudha.
“ga, lupain aja!” Yudha.
‘aneh! Tadi dia bilang gue dah kenal loe, terus tadi dia bilang loe ga berubah! Ih siapa sih yudha? Ko gue ga inget sama sekali ya?!’ kata Winda dalam hati yang mengubek-ubek memorinya untuk menginagat siapa Yudha.
“Yudha loe siapa sih? Loe dah kenal gue ya?” Tanya Winda penasaran.
“gue anaknya Anggi, gue dah kenal loe! Tadi di depan toko kue! Ya kan?!” jawab Yudha santai.
“dasar cowok nyebelin!” Winda.
“loh! Tadi loe kan nanya. Loe siapa sih! Ya tu emang bener jawabannya! Loe tu yang nyebelin! Aneh lagi!” Yudha.
“loe tuh! Cowok yang teraneh yang gue temui di dunia ini!” Winda.
“tapi imut kan?! Ga usah boong deh!” Yudha.
“ha? Apa? G..ga..! siapa bilang! Oramg gila tu yang bilang loe imut!” kata Winda sambil celingukan. Emang sih dia nyebelin tapi ngegemesin.!
‘ampun deh! Hari ini ko aneh banget ya?! Siapa kira bisa jadi kaya gini! Haaaaaaa! Apa guenya yang udah gila?! Ga lah! Gue masih waras! Ish! Jangan sampe dah!’ kata Winda dalam hati.
“nah udah nyampe cewek jelek!” kata Yudha.
“gue dibilangin cewek jelek! Loe tuh cowok jelek! Berhenti deh panggilin gue aneh gitu! Gue ga suka!” Winda.
“dasar cewek aneh!” Yudha.
“ihhhhh YUDHA......!!!!!!!!!!!!!” marah Winda. Belum pernah dia di ejekin abis abisan kaya gitu.
“apa sih pangil-panggil? Ngefans ma gue?” Yudha nyengir.
“ih gila! Ngapain gue ngefans sama loe! Cowok aneh!” Winda.
Tiba-tiba mama datang.
“kalian dah nyampe... selamat dateng Yudha... lama ga ketemu!” kata mama sambil memeluk Yudha.
“mama apa sih isi meluk-meluk segala?” Winda kesal.
“kenapa? Ga boleh? Emang kamu belum peluk dia ya?” Mama.
“mama apaan sih? Ga lah! Ngapain aku meluk cowok aneh kaya dia! Ih!” Winda.
“hus! Kamu ga boleh bilang gitu ke Yudha!” mama bentak WInda.
“emang kenapa ma?!” balas Winda.
“udah tante ga papa! Aku juga kangen ma tante.” Kata Yudha lembut.
“eh cowok angkuh bisa juga ngomong lembut! Ga nyangka gue...!” Winda.
“Winda!” teriak mama.
“ga papa tante, biarin aja...” kata Yudha dengan manis.
“apaan loe?! Sok deh! Ih!” Winda.
Tante Anggi tiba-tiba datang.
“Winda! Winda dah gede ya?!” Tante Anggi.
“ya Tante...” Winda.
“kamu main dulu ma Yudha ya Winda! Mama ama tante Anggi mau pergi jalan-jalan! Ok... bye sayang...” Mama.
“tapi ma...” belum selesai Winda mengatakan kalimatnya.
“ga ada tapi-tapian! Kamu sama Yudha ya!” mama.
“ok tante! Bye....” Yudha.
Mama dan tante Anggi pun pergi.
“loe tadi apa-apaan sih?!” Winda.
“gue tu kasian ma mama gue! Emang gue mau apa sama loe! Ih dasar cewek aneh!” Yudha membalas Winda.
“loe tu yang cowok aneh!” Winda.
Yudha pun pergi ke mobilnya.
“mau kemana loe?” Tanya Winda.
“mau pergi!” jawabnya tegas.
“gue?!” winda.
“kan loe tadi bilang ga mau sama gue! Gimana sih!” Yudha.
“mmm ya deh gue pergi sama loe! Tapi awas ya loe ya!” Winda.
“siapa coba yang mau apa-apain cewek aneh kaya loe ini! Sarap!” Yudha.
“apa? Dasar...” Winda tidak menyelesaikan kalimatnya.
“apa ha? Mau ngomong apa lagi loe?” Yudha.
“ga!” Winda.
“sini cepet! Nanti keburu kemaleman lho!” ajak Yudha.
“emang kita mau kemana sih?” Tanya Winda.
“mau ikut ga? Kalo ga ya udah!” tegas Yudha.
“ya deh!” pasrah Winda.
Mereka berdua pun pergi. Winda memulai pembicaraannya.
“loe kelas berapa Yud?” Tanya Winda.
“8.” Jawabnya cuek.
“loe sekolah dimana?” Winda.
“kebanyakan loe nanyanya!” Yudha.
“pelit!” Winda.
“emang!” Yudha.
Setelah beberapa menit Yudha menyalakan radio terdengar lagu Taylor Swift.
“loe suka Taylor Swift?!” Tanya Winda.
“iya! Kenapa?! Gue punya mimpi kalo gue bakalan nikah ma dia.” Kata Yudha.
“oh...” Winda.
‘perasaan gue pernah denger kalimat itu deh! Tapi siapa yang bilang ya?’ kata Winda dalam hati.


bersambung...

Kamis, 30 September 2010

Tahun Ajaran Baru (chapter 3 )

Ternayata cewek itu Dara.
Dara: apaan sih dia? baru ada anak baru udah sok kecakepan! dasar!
Mita: iya, sok banget deh dia tuh!
Dara berjalan menghampiri Jocelyn.
Dara: gue mau ngomong sama loe, sini! (sambil menarik tangan Jocelyn yang lagi liat soal yang ditanya ama Kevin)
Jocelyn: apaan sih? ga usah tarik-tarik kaya gitu deh!
Mereka berdua keluar kelas.

Di luar kelas.
Dara: apa-apaan loe ha? baru ada murid baru udah sok kecakepan loe! ngaca dong!
Jocelyn: kamu tuh yang apa-apaan! Siapa juga yang sok kecakepan? bukannya loe tuh? jadi cewek sok kecentilan! makanya takut cowok-cowok deketin loe saking centilnya!
Dara: jaga mulut loe kalo ngomong ya!
Jocelyn: loe tuh yang jaga mulut loe, cewek centil!
Dara: sekali lagi loe bilang gue cewek centil gue tampar loe!
Jocelyn: tampar aja nih! gue ga takut sama orang kaya loe!
Dara ga main-main soal yang satu ini. Dia langsung melayangkan tangannya dan menampar Jocelyn. Tapi pada saat ia akan menampar Jocelyn, seseorang datang menangkal tangan Dara.
Kevin: kenapa loe?
Dara: loe anak baru itu kan? ya ampun...
Kevin: ga usah basa basi. apa maksud loe mau tampar Jocelyn?
Pada saat itu Jocelyn hanya diam saja.
Dara: gue...
Kevin: apa ha?
Jocelyn: udah-udah. jangan dibahas lagi, mendingan kita kekelas lagi yuk!
Kevin pergi memeggang tangan Jocelyn.
Ditengah jalan ada seseorang mencegatnya...


bersambung...

My First Love (3)


“loe ga papa?” Raka.
“Raka...” Winda.
“loe ga papa kan?” Tanya Raka serius.
“ga papa ko.” Winda.
“biar aku bantuin ya...” ajak Raka.
“ga usah! Aku bisa sendiri ko.” Winda.
Walaupun Winda nolak, tapi Raka tetep bantuin Winda.
“biar aku anter ke UKS ya?! Kamu ga usah apel deh!” kata Raka penuh perhatin. Secepat mungkin hati winda luluh.
‘coba gue punya cowok kaya dia...’ katanya dalam hati.
“gimana?” Raka.
“ga usah, aku bisa kok!” Winda.
“ga usah apanya? Orang lututmu berdarah gitu... pokoknya harus diobatin! Biar ga infeksi. Ya?” Raka.
Winda udah ga bisa bilang apa-apa. “ ya udah deh..” pasrah Winda yang udah ga bisa nolak kebaikan Raka.
Sesampainya di UKS..
“nah kamu nanti ke situ. Biar di obatin ma mba itu. Ya?” Raka.
“ya, thanks ya Raka..” Winda.
“ya ga papa ko! Aku tinggal dulu ya... bye” Raka.
“bye Raka...” Winda.
Sesudahnya di obati, Winda langsung masuk kelas.dikelas dia ditanya ko ga apel pagi-pagi. Ya dia jawab luka tadi. Untung aja ga di hokum.
                              JJJ


Bel lunch pun bunyi.
“lho Win., ngapain loe bawa stick drum?” Tara.
“hmmm ini stick drumnya Raka.” Winda.
“apa? Raka? Ko bisa?!” Tanya Tara penasarn.
“kemaren aku ke music room kan? Terus aku ketemu dia. Aku kenalan ma dia. Katanya dia mau liat aku main drum, tapi aku ga bawa stick drumnya. Dia ngasi aku pinjem deh!” jelas Winda.
“oh! Gila kamu ko dikasi pinjem ama dia ya? Padahal dia paling pelit kalo di pinjemin stick drum yang item itu..” Tara.
“serius loe?” Winda.
“iya! Tanya deh anak-anak kalo ga percaya.” Tara.
“ya percaya deh!” Winda.
“makan yuk?” ajak Tara.
“ayo.! Aku juga udah laper nih!” Winda.
Mereka berdua pun menuju kantin untuk makan siang mereka. Sesampainya di kantin.
“mau makan apa loe?” Tanya Tara ke Winda.
“apa ya? Mie aja deh! Lagi males..” Winda.
“ya udah gue juga.. mba, mie gorengnya 2 ya!” kata Tara.
Setelah nunggu beberapa saat mienya jadi.
“gue mau cari Raka dulu ya?! Mau balikin stick drumnya!” winda.
“ya, nanti gue duduk disitu. Gue bawain makanan loe!” kata Tara.
“sip!” kata Winda sambil berlari mencari Raka di kerumunan kantin.
Winda menuju ke meja yang berwarna biru di sebelah tukang bakso. Disa terlihat Raka dan teman-temannya yang sedang asik mengobrol. Winda pun menghampiri Raka.
“Raka, ni stick drum loe...” Winda.
“oh iya! Aku lupa kemren. Nanti kamu extra?” Tanya Raka.
“nanti aku ada les gitar. Jadi ga bisa...” winda.
“oh.. thank u ya!” Raka.
“sama-sama,...” Winda. 
Winda pun pergi menghampiri Tara yang tampak kelihatan menunggu. Di tengah jalan dia bertemu dengan Meta. Meta menatap wajah winda dengan sinis, winda membalas. Dan pada akhirnya Winda melanjutkan perjalannya menemui Tara.
“gimana?” Tanya Tara setiba winda dan duduk.
“gimana apanya sih?” Winda.
“Raka lah?!” Tara.
“biasa aja tuh! Emangnya kenapa?” Winda.
“ga kenapa-kenapa sih...” Tara.
Mereka berduan pun makan. Sambil makan mereka membicaran hal-hal menarik yang ada di sekolahnya itu. Karena Winda masih terbilang baru di sana. Sesudah Winda dan Tara makan, mereka pergi ke depan kelas menunggu bel sambil bercerita. Tak di sangka seseorang datang menghampiri mereka berdua dan duduk disebelah winda.
“hai!”
“putri! Kiraiin siapa?!” winda.
“kenapa ha?” Putri.
“terkejut aja kitanya! Kamu nig a da kerjaan! Dah makan belum sih?” tara.
“udah! Win, gue boleh pinjem Tara ga? Ada hal penting yang kita harus omongin! Gimana?” Putri.
“ga papa! Pergi aja...” winda.
“ok! Bye Winda..” Tara.
Winda pun sendirian di depan kelas. Sambil bengong HP-nya bunyi. SMS masuk ke HP Winda.
Win, da orng yg datng kermh nnti. Baik2 ma ong tu ya! Alnya dia ank tmn mama.
“siapa sih? Ada acara diem di rumah lagi! Uhhh bete deh. Tapi moga-moga tu orang ga nyebelin!” Winda.
Sekolah pun berakhir. Dan hari ini Winda harus pulang les gitar, dan ada anak baru yang bakalan diem dirumah. Sesampainya di rumah...

bersambung... 
(maaf kalo ada salah2 kata)

Rabu, 29 September 2010

Prom Night


Rumah Sam emang ga pernah sepi dari kunjungan teman-temannya. Setiap hari teman-teman Sam datang kerumahnya. Setiap harinya banyak anak laki-laki yang datang dari lain sekolahnya. Banyak banget hal yang bisa dilakuin Sam dirumahnya. dirumahnya yang besar itu terdapat, tempat skateboard, bowling, basketball, badminton, video game, movie teater. Banyak deh. Semua temen-temen yang udah biasa dateng kerumahnya udah dianggep sebagai saudaranya sendiri oleh Sam.
“Alvin, anter gue jalan yuk!” ajak Sam.
“mau kemana?” Alvin.
“kemana gitu! Yaaaaa...” Sam.
“Samanthaku sayang kita lagi banyak pr. Kamu mau pergi jalan-jalan... mendingan kerjaiin tugasnya ya?” Alvin.
“aaaa... kan bisa nanti! Ya?” Sam.
“duh! Ya deh... api ga lama-lama ya?” Alvin.
“ok!” Sam.
Mereka berdua pun mengahiri pembicaraannya di telphon.


Tak lama kemudian Alvin datang menjemput Sam.
“aha! Alvin dah dateng! Yeah...” kata Sam.
Sam pun keluar dan bergegas keluar.
“ayo cepet!” Alvin.
“sip!” sam.
Didalam mobil.
“kamu mau belanja atau apa?” Tanya Alvin.
“hmm... apa ya? Beli sepatu yuk” Sam.
“ciaaah ni anak kerjanya beli sepatu doang deh! Ga ada yang lain apa ya?” Alvin.
“terus?” Sam.
“ga, ya udah! J” Alvin.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ


“nah udah sampe...” Alvin.
“yuk turun, sepatunya udah menanti kita...” kata Sam sambil tertawa.
“ada-ada aja deh kamu ni!” Alvin.
“Samantha...” Sam.
Mereka berdua memasuki toko sepatu. Disana banyak banget ada sepatu yang emang keren banget.
“yang itu kamu pasti suka deh Sam!” Alvin.
“yang mana?” Sam.
“yang merah itu...” Alvin.
“o ya! Haaaa keren! Coba yuk!”
Sam mencoba sepatu itu. Dan, pas banget.
“bagus?” Sam.
“banget...” Alvin.
“kalo gitu ayo bayar...” Sam.
Setelah membayar mereka langsung cari makan. Mereka pun menemukan tempatnya. Tapi ditempat itu juga Sam, melihat Rizky sedang makan dengan seorang cewek. Rizky adalah cowok yang disukain sama Sam dari pertama dia lihat Rizky main basket. Rizky satu sekolah dengan Rizky. Tapi nggak sekelas sama Sam.
“Vin, beli es krim yang disana yuk... please...” Sam.
“ya udah... yuk!” Alvin.
“makasi ya Alvin... kamu mang selalu ngerti dan ada buat aku...” Sam.
“iya Samantha sayang...” kata Alvin sambil senyum.
Sebenernya yang bikin Sam tiba-tiba mau beli es krim karena dia liat Rizky. Dia ga mau kalo sampe Rizky liat Alvin.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ


“makasi ya dah anter bye Alvin.” Sam.
“ya, bye...” Alvin.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ

Di sekolah.

Tanggal 17 Oktober jam 7 malam akan digelar ‘prom night’ antar tiga sekolah. Bagi yang datang ke prom night harus mengajak pasangannya sendiri.

                                      Ketua OSIS
                                                                                      Carissa Putri Jaya

“mati gue! Sama siapa gue pergi nih? Aaaarrrrgggghhhh.....” omel Sam.
“heh cewe k tomboy! Ga bakalan ada yang mau dateng sama loe! Liat aja deh!” Meta.
“jaga mulut loe ya?!” Sam.
“alah loe tuh! Cewek centil!” Sam.
“liat aja nanti siapa yang bakalan menang di prom! Yang pasti bukan loe!” Meta.
“terserah gue ga peduli!” Sam.
“dada cewek jelek!” meta.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ

“gue ajak Sam ga ya? Ajak ga ya? Duuh...” Rizky.
Tiba-tiba Sam lewat. Sam cuek aja. Ga noleh malahan.
‘jutek banget tuh cewek, ih tapi... gue kan mau ajak dia ke prom! Gimana dong?’ kata Rizky dalam hati.
Tapi Sam lewat begitu saja tak menghiraukan. Tapi jauh didalam hatinya dia berkata ‘kenapa sih dia ga ajak gue ke prom itu?! Siaaaalll’.
‘bego! Ngapain juga? Dia kan ga suka ma gue! Duuuh bego! Gue juga ga bakalan pergi ke prom.’ Katanya lagi.

bersambung...
:)