Jumat, 27 Mei 2011

My First Love (8)


Sesampainya disekolah.
“Winda...” tiba-tiba Raka nyamperin Winda yang baru saja keluar dari mobilnya.
­­“kenapa?” Tanya Winda jutek.
“waktu itu... gue..” kata Raka.
“loe kenapa? Ama cewe loe?” Winda
“winda, loe dengerin dulu deh.” Raka.
“mesti dengerin apa lagi sih gue?” Winda.
“dia tu-“ Raka.
“ah males gue. Mau kekelas gue. Bye” kata Winda jutek.
Winda pun pergi meninggalakan Winda.
“Winda. Winda. Loe ga ngerti sih.. dia tu bukan cewek gue.” Kata Raka sambil melihat kepergian Winda.
-dikelas-
Winda melihat Yudha yang lagi duduk sendirian dipojok meja belakang.
‘kaya mau nunggu setan aja tu anak! Isi duduk dipojok segala lagi.’ Katanya dalam hati.
“Yudhaa... loe masih marah ama gue ya?” teriak Winda dikelas karena belum ada siapa-siapa kecuali mereka berdua.
“siapa bilang gue marah ama loe? Gue ga bakalan marah ama loe ko. Gue kan sayang am aloe. Ya kan?” Yudha.
“nah kan, loe mulai lagi. Yud, pokoknya apapun yang terjadi gue bakaln tunggu sampe kapanpun supaya tau sip aloe sebenernya. Ok?” kata Winda.
“gue bakalan tunggu waktu yang tepat buat bilang ke loe semuanya. Gue belum siap Win.” Yudha.
“ya udah kalo gitu. Gue pasrah aja dah” Winda.
“eh nanti mau jalan ga? Itung-itung buat ngilangin perasaan kita yang lagi aneh ini. Gimana?” Yudha.
“boleh.. dimana?” Winda.
“tau kan cafe deket rumahmu yang cat cokelat itu loh. Aku lupa namanya..” Raka.
“oh yang itu. Ok... jam berapa Yud?” Winda.
“sekitar jam 6 sore gimana?” Yudha.
“ok dehh..” Winda.
“oh ya, Raka gimana sama loe?” Yudha.
“tau. Males gue bahas Raka.” Winda.
“ya udah, ya udah.” Yudha.

Winda sedang bersiap-siap untuk pergi ke cafe yang dibilang Raka. Tiba-tiba gelas kaca yang ada dimeja belajarnya jatuh ketika Winda hendak mengambil sesuatu.
“ya ampun Yudha!” Winda.
Winda langsung lari keluar rumahnya menuju cafe dekat rumahnya itu. Ada firasat buruk soal Yudha waktu Winda menjatuhkan gelas itu.
Tak begitu jauh dari cafe itu terdapat beberapa orang yang sedang berkumpul. Winda dengan cepat menghampiri mereka.
Ada apa disitu?

(bersambung...)